Minggu, 03 Juni 2018
11.BADUY
Pertanyaan :
Jika pada budaya Sunda Wiwitan ada kata Siwa Brahma dan Wisnu apakah ini ajaran di import dari luar Nusantara,Indonesia.....?
Kapan Misionaris dari daratan itu datang dan menyebarkan ajaran nya di bumi Priangan...?
Mari kita cermati....
Dalam kesatuan kalimat, SUNDA mengandung arti :
Sejati Api Besar atau Api Besar yang Sejati
Maksud makna lain nya adalah Pa Ra Hyang ,Matahari atau Sang Surya
Karena sesungguhnya "Sunda" adalah nama ajaran atau agama tertua di muka Bumi
Keberadaannya jauh sebelum ada agama yang dikenal pada saat sekarang.
Agama Sunda merupakan cikal-bakal ajaran tentang cara hidup sebagai manusia beradab hingga mencapai puncak kemanusiaan yang tertinggi Adi Luhung
Selain itu ajaran Sunda juga yang mengawali lahirnya sistem pemerintahan dengan pola Karatuan Kerajaan yang pertama di dunia.
Konsep SITUMANG,Rasi-Ratu-Rama-Hyang dengan perlambangan anjing ,sebagai tanda kesetiaan
Ajaran agama Sunda,Matahari pada mulanya disampaikan oleh buyut dari Ratu Bilqist pada Kerajaan SABA,terdistorsi jadi menyembah Ra
Sang Sri Rama Mahaguru Ratu Rasi Prabhu Shindu La-Hyang ,Sang Hyang Tambleg meneng
Putra dari Sang Hyang Watu Gunung Ratu Agung Manikmaya yang lebih dikenal sebagai Aji Tirem ,Aki Tirem atau Aji Saka Purwawisesa.
Sundayana disampaikan secara turun-temurun dan menyebar ke seluruh dunia melalui para Guru Agung Guru Besar/ Batara Guru
Masyarakat Jawa-Barat lebih mengenalnya dengan sebutan Sang Guru Hyang atau Sangkuriang.
Sebagian lagi memanggilnya dengan sebutan,Guriang yang artinya,Guru Hyang.
istilah Sinar adalah,Astra/Ra/Matahari, Cahaya (Dewa) dan Terang
Sundayana terbagi dalam tiga bidang ajaran dalam satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisah,Kemanunggalan nya yaitu;
1.Tata-Salira/Kemanunggalan Diri, berisi tentang pembentukan kualitas manusia yaitu, meleburkan diri
Dalam ketunggalan agar menjadi diri sendiri (si Swa) yang beradab,merdeka dan berdaulat atau menjadi seseorang yang tidak tergantung kepada apapun dan siapapun selain kepada diri sendiri.
Dalam perkembangan nya kata si Swa Menjadi SIWA ,yang berkembang di dataran India
Tata Naga Ra berarti Kemanunggalan Negeri; yaitu memanunggalkan masyarakat/bangsa negara dalam berkehidupan di Bumi secara beradab, merdeka dan berdaulat.
Tata-Buana berarti Kemanunggalan Bumi; ialah kebijakan universal,kesemestaan untuk memanunggalkan Bumi dengan segala isinya dalam semesta kehidupan agar tercipta kedamaian hidup di Buana.
Sesuai dengan bentuk dasar ajaran Matahari sebagai sumber cahaya maka
Terdapat lima warna cahaya utama Pancawarna yang menjadi landasan filosofi kehidupan penganut ajaran Sunda
Cahaya Putih di timur disebut Purwa, tempat Hyang Iswara.
Cahaya Merah di selatan disebut Daksina, tempat Hyang Brahma.
Cahaya Kuning di barat disebut Pasima, tempat Hyang Mahadewa.
Cahaya Hitam di utara disebut Utara, tempat Hyang Wisnu.
Segala Warna Cahaya di pusat disebut Madya, tempat Hyang Siwa.
Jika ada kesamaan penyebutan,ini bukti ajaran itu berawal dari kita,tidak sebaliknya...
Lima kualitas Cahaya tersebut sesungguhnya merupakan nilai waktu dalam hitungan wuku
Kelima wuku, lima tidak ada yang buruk dan semuanya baik, Sang Hyang Siwa,dewa pelebur segala cahaya/warna
Dewa Siwa Pelebur cahaya telah disalah artikan menjadi Dewa Perusak,bukan
Ajaran Sunda dalam cerita pewayangan dilambangkan dengan Jamparing Panah Chakra,
Kesimpulan :
Budaya asli Nusantara maju terekam pada Sunda Wiwitan,Bali,Tengger,Malim,Marapu,Tolotang dll
Ketahuilah bahwa peradaban maju terdahulu Nusantara wilayah nya hampir 3/4 muka bumi mewarnai dunia
Tumbuh di luar Indonesia pada abad 5 SM,menjadi ajaran yang kini di labelkan di Borobudur
KAJIAN NUSANTARA
Oleh : santosabasalomo
santosaba234@gmail.com
https://youtu.be/daDwnLbMYtE
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar